Sate Kambing Pak Manto Solo: Kenangan Rasa yang Menggugah Selera

Sate Kambing Pak Manto Solo, MT Haryono

Ketika saya melangkah ke dalam restoran Sate Kambing Pak Manto di Semarang, saya langsung disambut oleh aroma menggoda yang mengingatkan saya pada masa kecil. Suasana hangat dan ramah membuat saya merasa seolah-olah kembali ke rumah, di mana masakan ibu selalu menjadi yang terbaik. Saya memilih untuk duduk di area non-merokok, berharap bisa menikmati hidangan tanpa gangguan asap.

Menu andalan mereka, sate kambing, adalah bintang malam itu. Dengan harga 65.000 untuk sepuluh tusuk, saya merasa sangat beruntung mendapatkan porsi yang begitu besar. Setiap gigitan sate kambing ini adalah perpaduan sempurna antara rasa manis dan gurih, dengan tekstur daging yang lembut dan juicy. Ditambah dengan sumsum rica seharga 70.000, yang memberikan sensasi pedas yang menggigit, membuat pengalaman makan saya semakin istimewa. Saya sangat merekomendasikan untuk berbagi sumsum rica ini, karena kehangatan dari cabai membuat setiap suapan menjadi lebih menggugah selera.

Namun, tidak semua yang saya coba di sini memuaskan. Saya merasa sedikit kecewa dengan thengkleng rica yang saya harapkan bisa menjadi favorit baru. Sayangnya, hidangan ini lebih banyak tulang daripada daging, dan tongsengnya terlalu manis untuk selera saya. Sate buntel juga terasa agak terlalu charred dan manis, sehingga dagingnya mudah hancur. Meskipun begitu, saya tidak bisa mengabaikan betapa nikmatnya sate kambing dan gule yang mereka tawarkan.

Restoran ini memang sering ramai, dan terkadang area luar terasa cukup berasap. Namun, semua itu terbayar dengan rasa yang luar biasa dan pelayanan yang cepat. Makanan saya disajikan hanya dalam waktu 20 menit setelah pemesanan, dan itu sangat mengesankan.

Secara keseluruhan, Sate Kambing Pak Manto adalah tempat yang menyentuh hati saya. Makanan yang disajikan tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga membawa kembali kenangan indah masa kecil dan momen liburan keluarga. Saya merasa terhubung dengan budaya dan tradisi kuliner yang kaya, dan saya tahu bahwa saya akan kembali lagi untuk menikmati kelezatan yang autentik ini. Tempat ini adalah pengingat bahwa makanan dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, dan saya bersyukur telah menemukan tempat ini.

Review dari lainnya:

Daftar Menu:

Tongseng	: Rp 71,000
Sate Buntel	: Rp 83,000
Garang Masak Buntel	: Rp 83,000
Sate Kambing 10 Tusuk (1 Porsi)	: Rp 83,000
Thengkleng Rica-rica	: Rp 83,000
Garang Masak	: Rp 71,000
Nasi Goreng Kambing	: Rp 54,000
Nasi Godog	: Rp 54,000
Nasi Putih	: Rp 9,000